BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mendengar ataupun melihat balon yang sangat besar dan
balon tersebut biasa terbang tinggi, balon tersebut sering disebut balon udara. Balon udara merupakan
alat transportasi yang sangat diandalkan sebelum ditemukan pesawat terbang.
Balon udara dapat digunakan untuk menjelajahi tempat-tempat yang jauh. Akan tetapi siapa penemu Balon Udara ?
Balon udara ditemukan
pada tahun 1709 di Lisbon oleh Bartolomeu de Gusmão,ia membuat
balon yang dapat bergerak naik di dalam suatu ruangan setelah udara di dalam
balon dipanaskan. Dia juga membuat balon Passarola yang berhasil terbang dari
Benteng Saint George sejauh sekitar satu kilometer. Kemudian tahun 1766, Joseph
Black berkeyakinan bahwa balon yang diisi dengan hidrogen akan mampu
naik di udara. Pada tahun 1911–1912, V.F. Hess ahli fisika Austria, memberanikan diri
membuat balon yang mampu terbang pada ketinggian 5 kilometer ( ± 3 mil). Pada
27 Mei 1931, Jean-Felix Piccard, saudara yang kembar Auguste mencoba balon
plastik dari rangkaian Polyethylene Skyhook yang digunakan Angkatan Udara AS
untuk mengumpulkan data di atas lapisan atmospir. Pada 5 April 1961, Malcom
Ross dan Victor Prather berhasil menerbangkan balon udara sampai Ketinggian
34.668 meter yang lepas landas dari geladak Kapal Induk USS Antietam di Teluk
Meksiko, Ini merupakan rekor tertinggi untuk ketinggian terbang balon udara
berawak Dan pada Oktober 1972, telah diluncurkan Balon Winzen yaitu Balon
Udara berbentuk kubus tanpa awak dengan volume 1,25 juta M3 di Chico,
California, AS., dan berhasil terbang sampai ketinggian 51,8 kilometer yang
merupakan rekor terbang tertinggi yang dicapai balon udara.
Akan tetapi bagaimana balon udara
tersebut bisa terbang ? Prinsip kerja balon udara
sangatlah sederhana yaitu dengan
cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya.
Seperti yang kita ketahui udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa
per unit volumenya lebih sedikit.
Balon udara ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya dalam
dunia militer,ilmu pengetahuan,dan bisa juga sebagai tempat objek wisata dan
biasa juga untuk mengukur suhu, temperature dan sebagainya. Maka dari itu
saya akan membuat makalah yang berjudul “
Balon Udara dan Prinsip Kerjanya “
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu
:
1.
Bagaimanakah
sejarah balon udara ?
2.
Apa saja bagian-bagian yang ada pada balon
udara ?
3.
Bagaimanakah
prinsip kerja balon udara ?
4.
Bagaimanakah
persamaan dan rumus yang berlaku pada balon udara ?
5.
Apa saja manfaat balon udara ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui sejarah perkembangan balon udara.
2.
Untuk
mengetahui bagian-bagian balon udara.
3.
Untuk
mengetaahui cara kerja balon udara.
4.
Untuk
mengetahui persamaan dan rumus yang berlaku pada balon udara.
5.
Untuk
mengetahui manfaat balon udara.
1.4 Metode penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam membuat makalah ini adalah
dengan membaca literatur dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan materi
serta mencari informasi melalui internet, kemudian meteri yang diperoleh
dikumpulkan menjadi suatu makalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Balon Udara
Sejak jaman
purba, manusia mempunyai keinginan untuk naik ke udara. Tiap-Tiap masyarakat
masa lampau mempunyai legenda dan dongengnya tentang mimpi untuk terbang.
Catatan Orang India menceriterakan dongeng kereta perang para dewa dan Orang
Mesir dengan perahu terbangnya. Birdmen merupakan teori yang populer dan
mengepakkan sayap adalah pola yang jelas nyata untuk terbang, tetapi kita
dibentuk tidak seperti burung. Leonardo da Vinci membuat disain rumit untuk
berbagai pesawat terbang. Namun Serumit apapun desainnya, pilihan yang
sederhana membuktikan siapa pemenangnya dan manusia yang pertama bisa terbang
dengan sukses adalah penumbang balon gas.
Tetapi siapa
pembuat balon gas yang pertama? Beberapa orang mengatakan bahwa suku Nazca
purba dari Amerika Selatan telah membuat balon asap dan legenda Cina mengatakan
ada kelompok masyarakat yang bisa terbang yang tinggal diseberang laut. Namun
yang pasti balon kertas sudah populer dinegara-negara Timur Jauh. Ada beberapa
bukti bahwa Biarawan Bangsa Portugis menemukan suatu balon udara pada tahun
1685 dan menerbangkannya di sebuah lapangan di Lisbon tetapi ceritanya tidak
jelas.
Pada tahun 1783,
tahun ketika Inggris kehilangan jajahannya di Amerika Utara, dua bersaudara
asal Perancis memperhatikan asap yang naik diatas cerobong dari perapian
mereka. Joseph dan Etienne Montgolfier berasal dari suatu keluarga pembuat
kertas. Mereka memperhatikan bahwa potongan kertas diatas suatu api terbawa
nyala api sampai keatas cerobong. Mereka menyimpulkan bahwa asap memiliki
beberapa unsur yang dapat mengangkat benda naik keatas- balon yang pertama.
Eksperimen
mereka semakin berkembang terus sampai pada bulan Juni 1783 mereka mengenalkan
kepada orang-orang. Sebuah
balon oval berukuran 112 kaki yang dipanaskan dengan sebuah tungku ai(anglo).
Aerostat ini naik setinggi 1000 kaki.
Pada saat yang
sama, Profesor Jacques Charles sedang mengkaji teori bahwa suatu gas yang telah
ditemukan,yaitu hidrogen, bisa digunakan untuk menaikkan sebuah balon jika
selubung pembungkusnya bisa dibuat kedap-gas. Tawaran pertamanya, hanya
berdiameter 13 kaki, naik ke udara Agustus 1783 dan terbang sejauh 15 mil
sebelum akhirnya diserang oleh warga desa setelah mendaratkan.
Pada bulan September, Montgolfiers menerbangkan seekor itik, seekor ayam jantan muda dan seekor domba, yang terbang bebas selama delapan menit. Pada saat mendarat, ayam jantan muda didapati megalami luka-luka dan diduga, hampa udara pada ketinggian tertentu adalah berbahaya.
Pada bulan September, Montgolfiers menerbangkan seekor itik, seekor ayam jantan muda dan seekor domba, yang terbang bebas selama delapan menit. Pada saat mendarat, ayam jantan muda didapati megalami luka-luka dan diduga, hampa udara pada ketinggian tertentu adalah berbahaya.
Semua orang
Perancis menjadi gila balon. Dua bersaudara itu dijamu dengan meriah; mereka
diberi penghormatan dan hadiah. Pada
21 Nopember 1783, penerbangan perdana balon Montgolfier yang diawaki oleh
Jean-François Pilâtre de Rozier, François Laurent dan Marquis d'Arlandes
berkebangsaan Perancis berhasil terbang di atas Paris. Mereka membakar wol dan
jerami agar balon tetap mengangkasa. Dan balon tersebut dapat terbang sejauh
5,5 mil (± 9 kilometer) dalam waktu 23 menit.
Tahun 1911–1912,
V.F. Hess ahli fisika Austria, memberanikan diri membuat balon yang mampu
terbang pada ketinggian 5 kilometer ( ± 3 mil). Pada 27 Mei 1931, Auguste
Piccard dan Paul Kipfer membuat balon dengan desain sendiri yang diberi tekanan
pada kabin agar dapat terbang. Jean-Felix Piccard, saudara yang kembar Auguste
mencoba balon plastik dari rangkaian Polyethylene Skyhook yang digunakan
Angkatan Udara AS untuk mengumpulkan data di atas lapisan atmospir.
Pada 5 April
1961, Malcom Ross dan Victor Prather berhasil menerbangkan balon udara sampai
Ketinggian 34.668 meter yang lepas landas dari geladak Kapal Induk USS Antietam
di Teluk Meksiko, Ini merupakan rekor tertinggi untuk ketinggian terbang balon
udara berawak. Pada
Oktober 1972, telah diluncurkan Balon Winzen yaitu Balon Udara berbentuk kubus
tanpa awak dengan volume 1,25 juta M3 di Chico, California, AS dan berhasil terbang
sampai ketinggian 51,8 kilometer yang merupakan rekor terbang tertinggi yang
dicapai balon udara.
Pada abad ke-19,
balon udara telah digunakan sebagai sarana rekreasi udara, dan bahkan digunakan
militer sebagai pengintai dari udara. Sebuah keranjang yang bisa dinaiki oleh
babarapa orang diletakkan di bawah balon, dan beberapa pemberat diletakkan
disetiap sisi dari keranjang itu untuk menahan tekanan balon supaya tidak naik
terlalu tinggi. Pada
tahun 1960-an US Office of Naval research membiayai penelitian balon udara
dengan system udara panas,dan Ed Yost datang dengan ide menggunakan pembakar
sejenis metana yang akhirnya digunakan sekarang.
2.2
Bagian-Bagian Balon Udara
Balon udara secara garis besarnya mempunyai
tiga bagian utama yaitu envelope, burner, dan basket.
1.
Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon tempat
udara dipanaskan
atau gas hidrogen yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya. Biasanya terbuat
dari bahan nilon atau yang lebih sederhana dari kertas minyak. Untuk memperkuatnya balon bisa di beri panel- panel
anyaman dan bahan
sebaiknya dilapisi anti api (skirt). Dalam perkembangannya
saat ini bahan envelope
yang banyak digunakan lapisan film ynag mirip bahan karet. Bahan ini setebal 1/6 inci
yang bersifat airtight sehingga helium tidak dapat menyusup keluar selama proses penerbangan.
2. Burner merupakan alat yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yang ada dalam balon. Alat
ini juga berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang
dengan ketinggian yang diinginkan. Terletak di atas kepala penumpang dekat dengan
mulut envelope. Gas yang umumnya digunakan sebagai isi balon udara
adalah hidrogen dan helium.Surya, (2008) mengatakan bahwa.Gas hidrogen
merupakan gas yang paling ringan karena jumlah proton, netron, dan elektron yang
menyusun atom hidrogen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah proton,
netron, dan elektron yang menyusun atom-atom lainnya. Udara tersusun dari
berbagai macam gas, tetapi gas yang paling banyak terdapat di udara adalah gas
nitrogen. Kandungan gas nitrogen dalam udara mencapai 80%. Jumlah proton dan
elektron yang menyusun atom nitrogen jauh lebih banyak dari atom
hidrogen sehingga massa atom relatif nitrogen empat belas kali lebih besar dari
massa atom relatif hidrogen. Gas kedua teringan yang biasa digunakan untuk mengisi envelope adalah helium. Meskipun lebih beratdari pada hidrogen, tetapi
gas ini masih dapat mengudara dengan membawa beban. Selain itu,
“helium termasuk dalam golongan gas mulia, Ini berarti gas helium tidak mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikan balon helium pilihan
terbaik sebagai pengganti balon hidrogen”(Surya. 2008).
3.
Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara
atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan
yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.
Gambar 1.1
Bagian-Bagian
Balon Udara.
2.3
Prinsip kerja dari balon udara
Pada dasarnya prinsip kerja balon udara
sangat sederhana yaitu “dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar” (Howstuff. 2008).
Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada
udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipndahkan
oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang menjadi dasar cara kerja balon udara. Berikut akan dipaparkan cara kerja
balon udara, mula-mula balon diisi dengan gas panas atau hidrogen hingga balon
dapat menggelembung dan volume udara dalam balon bertambah. Hal ini
berarti gaya apung akan bertambah besar pula. Pada saat gaya apung lebih besar
dari berat total balon, maka pada saat itu pula secara perlahan-lahan balon
udara akan naik. Awak balon yang berada dikeranjang (basket) secara
terus-menerus menambah gas panas agar balon dapat mencapai ketinggian yang
diinginkan. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai awak balon
dapat mengurangi gas panas dengan cara membuka katup parasut sampai tercapai
suatu keadaan yang seimbang, yaitu gaya apung samadengan berat balon. Pada saat
yang demikian inilah balon udara dapat terbang di udara. Namun tidak hanya
itu yang diperlukan agar balon udara dapat terbang,awak balon juga memanfaatkan
hembusan angin memindahkan balon dari satu posisi ke posisi yang
lain.
Howstuff (2008) menggambarkannya sebagai
berikut. Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin
yang bertiup kebarat diperkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot
menaikkan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun
memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Untuk menurunkan
ketinggian, awak balon udara dapat mengeluarkan gas panasyang ada dalam
envelope.
Kanginan (2007:119) mengatakan “ini
menyebabkan volume balon berkurang, yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil
daripada berat balon dan balon bergerak turun”.
Ada dua tipe balon udara :
1.
Balon udara yang diisi dengan udara panas
pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi
untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi
lebihringan dari udara luar sekitarnya.
2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan :
- gas hidrogen, namun
kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah
mudah terbakar.
- gas helium, aman namun
sangat mahal.
2.4 Persamaan dan Rumus yang Berlaku
pada Balon Udara
1. Hukum Archimedes.
Balon udara
naik dan turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes. Seperti misalnya gaya
apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkannya.
Dengan persamaan :
Fa = ρ f. Vbf . g
Dengan : ρ f adalah masa jenis udara.
Prinsip ini juga menjelaskan
fenomena tentang kapal baja yang memiliki bobot yang begitu berat namun mampu
mengapung dilaut, jika makin banyak orang yang naik kekapal maka kapal akan
semakin terbenam dalam air. Kapal itu juga memindah banyak air sehingga berat
air yang dipindahkan sama dengan berat berat kapal termasuk isinya. Balon udara
menggunakan prinsip yang sama. Hanya saja, karena kita menginginkan balon udara
naik ke udara dan melayang pada ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah
mengisi balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat
balon udara, Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan. Untuk
mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang mengisi balon
dengan gas yang massa molekulnya lebih kecil dari masa rata-rata di udara atau
dengan gas panas. Tidak semua gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada
pertimbangan harga dan keselamatan. Beberapa diantaranya adalah gas Hidrogen (H2)
dan Helium (He).
Bagaimana
cara kerja sebuah balon ? kita andaikan sebuah balon udara yang memiliki volume
2.250 m3, balon tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang
massanya sekitar 2.650 kg ( pada tekanan 1 atm dan suhu 25oC ) kita
bisa menghitungnya dengan menggunakan persamaan Gas Ideal dan menggunakan massa
molekul relatif udara yang dianggap 80% Nitrogen (N2) dan 20%
Oksigen (O2). pV = nRT jika
balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekananya sama ( 25oC dan 1 atm ), balon
tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama denggan berat
udara dalam balon. Seandainya kita panaskan udara dalam balon sampai sekitar
100oC, maka massa udara dalam balon dengan volume 2.250 m3
itu kini menjadi sekitar 2.100 kg alias lebih ringan daripada massa udara yang
dipindahkan. Andaikan massa balon dan muatannya ( termasuk berat awal ) sekitar
500 kg, maka kita masih mempunyai selisih massa sebesar 50 kg atau selisih
berat 50kg. g ( g = tetapan gravitasi bumi ) denggan selisih ini maka balon
akan bisa terbang.
Bagaimana untuk atmosfer, massa
balon dan muatan, serta suhu gas panas dalam balon yang berbeda ? Kita bisa
bermain-main dengan berbagai angka pada 3 besaran diatas. Namun, yang pasti ada hal lain yang harus diperhatikan,
yaitu tekanan atmosfer yang bergantung pada altitude. Semakin tinggi dari
permukaan air laut, semakin rendah tekanan atmosfer, penurunannya secara
eksponensial. Hal ini akan memengaruhi nilai berat udara yang dipindahkan. Gaya dan tekanan pada balon, bila balon diisi dengan air, maka distribusi tekanannya dapat dihitung dan hasilnya dapat disimak.
Di mulut balon, tekanannya akan sama dengan tekanan udara luar. Semakin ke
dalam balon, semakin besar tekanannya. Harap diingat,tekanan dan gaya adalah
besaran vektor sehingga selain mempunyai nilai juga mempunyai arah. Ingat
pula, tekanan adalah gaya per satuan luas. Jika diperhatikan,
ternyata ada tekanan dan berarti ada gaya yang arahnya kebawah, yang artinya
justru menarik balon ke bawah. Namun, gaya ini ditiadakan oleh setengah dari
separuh bagian atas balon. Dengan kata lain, hanya seperempat bagian
teratas balon sajalah yang bertanggung jawab atas daya angkat balon.
Mengapa tidak dibuang saja separuh bagian
bawah balon ? Kalau kita buang separuh bagian bawah balon, maka pada daerah ekuator balon yang kini menjadi bagian
terbawah balon tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Jadi,
perbedaan antara tekanan balon dan tekanan atmosfernya adalah nol. Perbedaan tekanan akan bertambah
semakin ke atas dari mulut balon dankita menginginkan perbedaan yang besar di
separuh bagian atas balon agar dayaangkatnya besar.
2.
Hukum III Newton (F aksi = F reaksi)
Hukum III Newton juga
berlaku pada balon udara yang bergerak. Yang dimaksudkan di sini
bukan balon udara yang bergerak karena ditiup angin, tapi karena di dorong oleh
udara yang ada di dalam balon. Dapat dilakukan percobaan berikut. Ambil
sebuah balon biasa dan tiuplah balon sampai balon mengembung. Jangan lupa
jepit mulut balon dengan jari agar udara tidak keluar. Lepas jepitan tangan
pada mulut balon. Apa yang terjadi ? Balon tersebut bergerak. jika posisi balon tegak, di mana mulut balon berada di bawah,
maka balon akan meluncur ke atas. Balon bergerak ke atas karena balon memberikan gaya aksi dengan
mendorong udara ke bawah (udara keluar lewat mulut balon). Udara yang keluar lewat
mulut balon memberikan gaya reaksi dengan mendorong balon ke atas,
sehingga balon bergerak ke atas. Apabila posisi balon dibalik, di mana mulut
balon berada di atas, maka balon akan bergerak kebawah. Besar gaya aksi dan
reaksi sama, hanya berlawanan arah. Balon mendorong udara ke
bawah, udara mendorong balon ke atas. Atau sebaliknya balon mendorong udara ke
atas, udara mendorong balon ke bawah. Semakin banyak udara yang
ditiupkan ke dalam balon, maka balon bergerak makin cepat ketika mulut balon
tersebut dibuka. Hal ini disebabkan karena balon mendorong lebih banyak udara
keluar, sehingga udara yang didorong tersebut memberikanreaksi dengan mendorong
balon. Semakin banyak udara yang ada di dalambalon, semakin lama dan jauh balon
bergerak; semakin sedikit udara dalam balon, semakin pelan balon bergerak. Jadi besar gaya aksi sama dengan
besar gaya reaksi, hanya arahnya berlawanan.
2.5 Manfaat
adanya balon udara
Dalam
pengembangannya didalam kehidupan balon udara memiliki beberapa manfaat dalam
bidang militer, ilmu pengetahuan, serta wisata.
1. Keperluan
militer
Espionage balloon (Balon spionase) adalah
suatu pengembangan dari balon udara yang digunakan militer pada Perang Dunia I
untuk tugas pengintaian.
2. Keperluan
Ilmu Pengetahuan
a.
Cuaca
Gambar 1.2
Balon Cuaca (Weather Balloon)
mengukur temperatur, kelembaban relatif digunakan alat radiosonde,
disamping itu alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ozon.
b.
Penelitian (Riset)
Research balloon (Balon riset) merupakan pengembangan balon udara untuk membantu
penelitian dan penggunaannya tidaklah hanya digunakan dipermukaan bumi, tetapi
juga sampai riset di atas lapisan atmospir dan planet lain (mis Venus).
Gambar 1.3
Research balloon (Balon
riset)
c.
Keperluan Wisata
Dalam keperluan wisata
banyak balon udara yang digunakan untuk berwisata dalam bentuk yang beragam dan
berfariasi.
Gambar 1.4
Balon untuk
wisata
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Balon udara ditemukan pertama kali pada tahun 1709
di Lisbon oleh Bartolomeu de Gusmão,ia membuat balon yang
dapat bergerak naik di dalam suatu ruangan setelah udara di dalam balon
dipanaskan.
Balon
udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu :
1. Envelope yang bentuknya
berupa kantong kantong balon tempat udara dipanaskan atau gas hidrogen
yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya.
2.
Burner merupakan alat
yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yangada dalam balon. Alat ini juga
berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang dengan
ketinggian yang diinginkan. Terletak di atas kepalapenumpang dekat dengan mulut
envelope. mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikanbalon
helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon hidrogen”(Surya. 2008).
3.
Basket atau
keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara atau penumpang yang
menikmati penerbangan balon udara.
Pada dasarnya prinsip kerja balon udara
sangat sederhana yaitu “dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar” (Howstuff. 2008).
Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada
udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipndahkan
oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang menjadi dasar cara kerja balon udara.
Ada dua tipe balon udara :
1.
Balon udara yang diisi dengan udara panas
pada jenis balon udara
ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam
balon sehingga udara dalam balon menjadi lebihringan dari udara luar
sekitarnya.
2. Balon udara yang diisi
dengan gas yang memang ringan :
- gas hidrogen, namun
kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah
mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
Balon udara naik dan turun
sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes. Seperti misalnya gaya apung yang
diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkannya.
Dengan
persamaan :
Fa = ρ f. Vbf . g
Dengan : ρ f adalah masa jenis udara.
Hukum III Newton (F aksi = F reaksi) juga berlaku pada balon udara yang bergerak. Yang dimaksudkan di sini
bukan balon udara yang bergerak karena ditiup angin, tapi karena di dorong oleh
udara yang ada di dalam balon.
Dalam
pengembangannya didalam kehidupan balon udara memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1. Keperluan
militer, Espionage balloon
(Balon spionase) adalah suatu pengembangan dari balon udara yang digunakan
militer pada Perang Dunia I untuk tugas pengintaian.
2. Keperluan
Ilmu Pengetahuan
a.
Cuaca, Balon cuaca (Weather
Balloon) merupakan pengembangan balon udara yang bertujuan mendapatkan
informasi tentang: temperatur, kelembaban relatif, tekanan, kecepatan angin dan
arah angin.
b.
Penelitian (Riset), Research balloon (Balon riset) merupakan pengembangan balon udara untuk membantu
penelitian dan penggunaannya tidaklah hanya digunakan dipermukaan bumi, tetapi
juga sampai riset di atas lapisan atmospir dan planet lain (mis Venus).
3.
Keperluan Wisata
Dalam keperluan wisata banyak balon udara yang digunakan untuk
berwisata dalam bentuk yang beragam dan berfariasi.
3.2
Saran
Berdasarkan pembahasan
dan kesimpulan, maka saran
yang dapat diajukan bagi pembaca
hendaknya mengetahui bagaimana sejarah , bagian-bagian dan prinsip kerja dari
balon udara agar dapat bermanfaat untuk keselamatan dalam berwisata dan bagi
mahasiswa calon guru hendaknya mengetahui bagaimana konseptual, persamaan dan
perumusan dari nalon udara sehingga dapat memberlakukan metode pembelajaran yang
sesuai dengan konseptual dan kontekstual.
No comments:
Post a Comment